Bacaan
I : Kolose 3:12-17
Bacaan
Injil : Lukas 6:27-38
Seekor ular berjalan
diatas gergaji yang menyebabkan perutnya terluka. Berpikir bahwa yang menyerang
dirinya adalah si gergaji maka ular menyerang kembali. Sang ular mematuk dengan
keras gigi-gigi dari gergaji hingga kepalanya luka parah dan ular itu pun mati.
Sebagai orang muda yang masih memiliki darah ‘panas’ katanya, kita lebih suka
menyelesaikan segalanya dengan otot serta mulut ketimbang duduk manis dengan
kepala dingin. Anak muda zaman sekarang merasa puas jika bisa menghardik,
mencaci maki, apalagi membully
musuh-musuhnya melalui dunia nyata atau sosial media. Jika di perhatikan, si
pelaku mungkin merasa paling hebat, besar kepala, dan bangga atas perbuatannya,
namun ujung-ujungnya berakhir seperti si ular, menyakiti dirinya dan mati.
Dalam injil kali ini, Kristus
mengajarkan kita tentang “cinta universal”. Apa itu? Cinta inilah yang tidak
membeda-bedakan sesuatu. Cinta ini salah satu cinta terbesar. Kristus menuntut
kita mampu memaafkan, mengampuni, serta tidak berhenti mengasihi siapapun
termasuk musuh-musuh kita. Apakah kesulitan kita memaafkan karena kita selalu
terfokus kepada orang lain dan masalah itu sendiri? Jika ya, ubah fokus
pandangan mu, berfokuslah kepada Allah sang sumber kasih sejati.