Our Feeds

Monday, April 6, 2015

Catholic Youth Indonesia

Anatomi Tubuh Yesus Ketika Disalib

Berikut ini adalah hasil penelitian dari dr. C. Truman Davis yang dipublikasikan dalam Majalah New Wine (April 1982) dan awalnya diterbitkan dalam Jurnal Kedokteran Arizona (Maret 1965):
Penyaliban diciptakan oleh Bangsa Persia pada 300 SM, dan disempurnakan oleh Orang Romawi pada tahun 100 SM. Ini adalah kematian yang paling menyakitkan yang pernah diciptakan oleh manusia. Istilah “menyiksa” dalam bahasa Inggris “excruciating” berasal dari peristiwa ini.
Penyaliban hanya ditujukan untuk penjahat laki-laki yang paling kejam. Yesus menolak anggur yang berfungsi sebagai anestesi (penghilang rasa sakit) yang ditawarkan kepada-Nya oleh tentara Romawi. Hal ini sesuai janji-Nya dalam Matius 26: 29, “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku. “
Yesus ditelanjangi dan pakaian-Nya dibagi dengan para penjaga Romawi. Ini adalah pemenuhan dari Mazmur 22:18, “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”
Penyaliban Yesus dijamin mengerikan, lambat, dan merupakan kematian yang menyakitkan. Karena dipaku Salib, Yesus mustahil mempertahankan posisi anatominya.

lutut Yesus tertekuk sekitar 45 derajat, dan Dia terpaksa menanggung beban-Nya dengan otot paha-Nya, yang bukan merupakan posisi anatomis yang mungkin untuk menjaga lebih dari beberapa menit tanpa kram parah pada otot dari paha dan betis.
Berat Yesus ditanggung di kaki-Nya, dengan paku didorong melalui mereka. Sebagai kekuatan otot-otot anggota badan Yesus lebih rendah lelah, berat tubuh-Nya harus dipindahkan ke pergelangan tangan-Nya, tangan-Nya, dan bahu-Nya.
Dalam beberapa menit ditempatkan di kayu Salib, bahu Yesus terkilir. Beberapa menit kemudian siku dan pergelangan tangan Yesus menjadi terkilir.
Hasil dari dislokasi ekstremitas atas adalah bahwa Lengannya 9 inci lebih panjang dari biasanya, dengan jelas ditampilkan pada Kain Kafan.
Hal ini menggenapi nubuatan dalam Mazmur 22:14, “Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;”
Setelah pergelangan tangan, siku, dan bahu Yesus terkilir, berat tubuh bagian atas-Nya menyebabkan traksi pada otot Mayor Pectoralis dari dinding dada-Nya.
Kekuatan traksi ini disebabkan rusuk-Nya harus ditarik ke atas dan keluar, dalam keadaan yang paling tidak wajar. Dinding Dadanya permanen dalam posisi pernapasan inspirasi maksimal. Untuk menghembuskan napas, Yesus harus memaksa tubuh-Nya secara fisiologis.
Untuk bernapas keluar, Yesus harus menekan pada paku di kaki-Nya untuk menaikkan tubuh-Nya, dan memungkinkan tulang rusuk-Nya bergerak ke bawah dan ke dalam untuk menghembuskan udara dari paru-Nya.
Paru-paru-Nya berada dalam posisi istirahat inspirasi maksimum yang konstan. Penyaliban merupakan bencana medis.
Masalahnya, Yesus tidak bisa dengan mudah menekan paku di kaki-Nya karena otot-otot kaki-Nya membungkuk di 45 derajat, sehingga menjadi sangat lelah, kram parah, dan dalam posisi anatomis tidak dapat lagi bergerak.
Seperti semua film Hollywood tentang Penyaliban, korban menjadi sangat aktif. Korban yang disalib fisiologis dipaksa untuk bergerak ke atas dan ke bawah (jarak sekitar 12 inci) untuk bernapas.
Proses respirasi menyebabkan sakit luar biasa, dicampur dengan teror sesak napas mutlak.
Enam jam Penyaliban berlalu, Yesus makin tidak mampu menanggung beban-Nya pada kaki-Nya, karena pahaNya dan otot betis menjadi semakin kecapaian. Ada peningkatan dislokasi pergelangan tangan-Nya, siku dan bahu, dan elevasi lebih lanjut dari dinding dada-Nya, membuat Napasnya semakin sulit. Dalam beberapa menit penyaliban Yesus menjadi sangat dyspnoeic (sesak napas).
Gerakan naik turun Salib untuk bernapas menyebabkan sakit luar biasa di pergelangan tangan-Nya, kaki-Nya, dan siku-Nya terkilir dan bahu.
Yesus dipaksa untuk makin sering bergerak seiring Ia makin kecapaian, tetapi kematian makin dekat karena sesak napas memaksa Dia untuk melanjutkan upaya-Nya untuk bernapas.
Terjadi kram yang sangat menyiksa pada otot tubuh bagian bawah Yesus secara ekstrim karena upaya menekan kaki-Nya, untuk meningkatkan tubuh-Nya, sehingga Dia bisa bernapas keluar.
Ledakan rasa sakit dari dua saraf median di pergelangan tangan-Nya yang hancur terjadi seiring tiap gerakan yang dilakukanNya.
Yesus berlumuran darah dan keringat.
Darah adalah akibat dari pencambukan yang hampir membunuh-Nya, dan keringat akibat Nya upaya untuk secara paksa menghembuskan udara dari paru-Nya. Selama kejadian ini berlangsung Dia benar-benar telanjang, dan para pemimpin Yahudi, orang banyak, dan pencuri di kedua sisi-Nya yang mencemooh, memaki dan menertawakan Dia. Selain itu, ibu Yesus sendiri sedang menonton.
Secara fisiologis, tubuh Yesus menjalani serangkaian peristiwa bencana.
Karena Yesus tidak dapat mempertahankan ventilasi yang memadai bagi paru-Nya, Dia sekarang dalam keadaan hipoventilasi (kekurangan pernapasan).
Kadar oksigen dalam darah-Nya mulai turun, dan terjadi Hipoksia (oksigen darah yang rendah).
Selain itu, karena gerakan pernapasan dibatasi, tingkat karbon dioksida darah (CO2) tingkat meningkat, kondisi yang dikenal sebagai hiperkapnia.
CO2 yang meningkat merangsang jantungNya untuk berdetak lebih cepat untuk meningkatkan kadar oksigen, dan mengurangi CO2.
Pusat pengaturan pernapasan di otak Yesus mengirim pesan penting ke paru-paru untuk bernapas lebih cepat, dan Yesus mulai terengah-engah.
Refleks fisiologis Yesus membuatNya harus mengambil napas lebih dalam, dan tanpa sadar Ia bergerak naik turun jauh lebih cepat, meskipun rasa sakit luar biasa. Gerakan spontan mulai menyiksa beberapa kali per menit, untuk menyenangkan orang banyak yang mencemooh-Nya, serta para prajurit Romawi, dan Sanhedrin.
Namun, karena Yesus dipaku di Salib serta meningkatnya kelelahan di tubuh Nya, Dia tidak dapat memberikan lebih banyak oksigen ke tubuhNya.
Serangan kembar Hipoksia (terlalu sedikit oksigen) dan hiperkapnia (terlalu banyak CO2) menyebabkan jantung-Nya untuk berdetak lebih cepat, dan Yesus mengembangkan Takikardia. Jantung Yesus berdetak lebih cepat dan lebih cepat, dan denyut nadi Nya mungkin sekitar 220 denyut / menit, kondisi ini adalah kondisi normal maksimal yang dapat dipertahankan.
33, Yesus tidak minum selama 15 jam, sejak jam enam malam sebelumnya. Yesus telah mengalami pencambukan yang hampir membunuh-Nya.
Dia berdarah di seluruh tubuh-Nya (akibat pencambukan, mahkota duri, paku di pergelangan tangan dan kaki-Nya, serta lecet akibat Ia jatuh).
Yesus sudah sangat dehidrasi, dan tekanan darahnya merosot.
tekanan darahnya mungkin sekitar 80/50.
Mengalami Syok Pertama, dengan Hipovolemia (volume darah yang rendah), Takikardia (Detak jantung berlebihan), takipnea (Tingkat pernapasan berlebihan), dan hiperhidrosis (keringat berlebih).
Pada siangnya, jantung Yesus mungkin mulai gagal.
Mungkin terjadi Edema pada paru-paru Yesus.
Hal ini memperburuk napasNya, yang sebelumnya sudah tidak normal.
Yesus mengalami di Gagal Jantung dan Kegagalan pernapasan.
Yesus berkata, “Aku haus” karena Tubuhnya sangat membutuhkan cairan.
Yesus membutuhkan infus darah intravena dan plasma untuk menyelamatkan nyawa-Nya.
Yesus tidak bisa bernapas dengan baik dan perlahan-lahan tercekik sampai mati.
Pada tahap ini Yesus mungkin mengalami hemoperikardium (Plasma dan darah berkumpul di ruang di sekitar jantung-Nya).
Cairan ini menyebabkan Cardiac Tamponade (berkumpulnya cairan di sekitar jantung yang mencegah jantung Yesus untuk berfungsi secara normal).
Karena hal ini jantung Yesus Pecah. JantungNya benar-benar meledak. Hal ini mungkin merupakan penyebab kematian-Nya.
Untuk memperlambat proses kematian tentara menaruh kursi kayu kecil di kayu Salib, yang akan memungkinkan Yesus untuk membagi berat tubuhnya dalam bantalan di sakrum nya.
Efeknya adalah bahwa ini bisa menahan kematian hingga sembilan hari.
Ketika bangsa Romawi ingin mempercepat kematian mereka hanya akan mematahkan kaki korban, menyebabkan korban mati lemas dalam hitungan menit. Ini disebut Crucifragrum.
Pada pukul tiga sore Yesus berkata, “Tetelastai,” yang berarti, “Sudah selesai.” Pada saat itu, Ia menyerahkan Roh-Nya, dan Ia mati.
Ketika tentara datang kepada Yesus untuk mematahkan kaki-Nya, Ia telah mati. Tidak ada tulang TubuhNya yang rusak. Ini menggenapi nubuat di atas.
Yesus meninggal setelah enam jam penyiksaan yang merupakan proses kematian paling menyiksa dan mengerikan yang pernah diciptakan.
Yesus mati sehingga orang-orang biasa seperti Anda dan saya bisa pergi ke Surga.
Yesus melakukannya karena Ia mengasihi kita. Ia adalah Tuhan yang tidak punya kewajiban apapun atas hidup kita, tapi Ia memberikan nyawaNya untuk kita. Ia layak untuk menerima yang terbaik dari hidup kita, karena yang terbaik telah diberikanNya bagi kita.



Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »

11 komentar

Write komentar
Ratosimo
AUTHOR
March 26, 2016 at 9:36 AM delete

Apa arti penyiksaan ini? Setiap yang percaya dengan iman kepada Yesus Kristus tidak akan menerima penyiksanaan seperti yang dialami Yesus menuju tempat Allah Bapa di surga.

Reply
avatar
March 29, 2016 at 9:08 AM delete

Arti paling sederhana
Kalo kita menerima siksaan di dunia ini, nggak ada siksaan itu yglebihhebat dari siksa yg dialami Yesus
Artinya, kita merasa lebih ringan krn ada yg pernah mengalami le ih luar biasa sakit dr kita
Siksaan yg terjadi pada diri kita sekarang menjadi tidak berarti
Contoh
Malas ngerjain PR, capek
Lah apa artinya capek itu dibanding capek yg dialami Yesus, ayo buat PR dgn lebih semangat
Kurang lebih begitu

Reply
avatar
March 29, 2016 at 9:09 AM delete

Arti paling sederhana
Kalo kita menerima siksaan di dunia ini, nggak ada siksaan itu yglebihhebat dari siksa yg dialami Yesus
Artinya, kita merasa lebih ringan krn ada yg pernah mengalami le ih luar biasa sakit dr kita
Siksaan yg terjadi pada diri kita sekarang menjadi tidak berarti
Contoh
Malas ngerjain PR, capek
Lah apa artinya capek itu dibanding capek yg dialami Yesus, ayo buat PR dgn lebih semangat
Kurang lebih begitu

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
March 30, 2016 at 11:44 AM delete

Terpujulah Bapa, Putra dan Roh Kudus Sepanjang Segala Massa...Amin

Reply
avatar
March 31, 2016 at 9:49 AM delete

Artinya sangat besar bagi kita Umat Katolik. Kematian Kristus bukan suatu dukacita ditandai dengan warna liturgi yaitu Merah. Merah berarti Martir. Martir berarti kejayaan. Tak perlu kematian Kristus ditangisi tapi kabarkan dengan jaya kebangkitanNya.

+[Factus Obediens Usqe Ad Mortem]+
~Taat Sampai Mati~

Reply
avatar
March 7, 2018 at 11:30 PM delete

Yg kalian gambar kan tersiksa , TELANJANG & mati terkutuk d kayu salib itu adalah TUHAN loh . Tanya lah hati mu ... ktika yesus d siksa d bumi , d Syurga sna SIAPA yg mmrintah semesta alam ini ??? Jika jwban nya Allah Bapa , mka itu brtentangan dngan k MAHA ESA an TUHAN . Sbab ktika yesus ( TUHAN ) brada d bumi , maka Allah ( TUHAN jg ) brada dlm waktu yg brsamaan d Syurga ??? Kita sering brkta HUA ALLAH ITU ESA ... tp nyata nya . Fikiran ini slalu mngganggu sy . Krna dngan TRINITAS Umat agama lain dngan mudah nya mnghancurkan stiap pndapat kita ttng nilai k TUHANAN d dlm Kristen . Blm lg dngan Al Kitab yg jg jstru mmbuat sy kian ragu , sbab saling brtentangan & k asli an nya tdk terjaga ... dngan tdk ada nya Al Kitab dlm teks asli & dngan tdk ada nya saksi mata langsung ( sbab yg mnulis bkn lah MURID2 dari TUHAN Yesus ) . Ini lah yg lbh sering mmbuat kita para domba , kbingungan . Ada kah yg bsa mnjlas kan nya ssuai dngan akal logika ... Salooom

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
March 13, 2018 at 5:15 PM delete

tuhan kok mati, menebus dosa??? menebus kepada siapa? atas kehendak siapa? ini cuma doktrin karatan paulus sesat! sehebat apa sorga sehingga tuhanmu membutuhkan sorga? berarti sorga lebih hebat dari yesus! tuhan kok naik dan bertempat tinggal di sorga? ngapai tuhan di sorga sebab sorga-neraka cuma sekedar ciptaannya? tuhan yg benar tidak butuh tempat tinggal di sorga atau di neraka, terus kl di neraka tuhanmu kepanasan gtu? memang tuhan di sorga seperti manusia juga? setelah buat rumah lantas menempati sendiri rumahnya? sesat! bertobatlah, tuhan tidak menjelma mnjadi manusia, jdi babi/kera!

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
March 13, 2018 at 5:19 PM delete

entah apa yg ditaati tak tahu...minum-minuman keras ok..sujud dg benar2 sujud tdk pernah!!!

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
March 13, 2018 at 5:23 PM delete

orang yg terpuji tidak akan pernah mati dalam keadan tanpa busana seperti yesus yg faktanya mati telanjang dilucuti dan dibagi2 pakaiannya! kalian tidak mau baca fakta yesus mati bugil:Mat 27:35 - “Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaianNya dengan membuang undi”. masa ada tuhan pencipta alam semesta yang mati, terus pakaiannya dilucuti pula, mikir!

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
March 13, 2018 at 5:29 PM delete

tuhan yang maha mulia kok mati, disiksa pula??? bukannya kebalik, tuhan yg maha mulia itu menyiksa orang yg Musyrik mendua, tigakan-Nya? perempuan hedon pamer paha yg gila pakai rok mini di gereja, pendeta dan jemaat yg mabok minum anggur di gereja? sujud semu cuma dalam lagu2 rohani doang tapi tidak tahu cara sujud yg benar ssuai syariat?

Reply
avatar
June 22, 2019 at 3:02 AM delete

Barukh Ata Adonai Eloheinu Melekh haOlam, asher natan kamu et haderekh hayeshuah baMashiach Yeshua, Adoneinu, barukh Hu. Amen.
Diberkatilah Engkau Adonai Elohim kami Raja Semesta Alam yang telah memberikan kepada kami jalan keselamatan dalam Mesias Yeshua Tuan kami, diberkatilah Dia. Amin.

Reply
avatar